Sejarah STIHPADA

Sejarah Berdirinya STIHPADA

Dalam upaya berkontribusi pada pencerdasan kehidupan bangsa dan menjawab kebutuhan akan sumber daya manusia yang unggul di bidang ilmu hukum, lahirlah gagasan untuk mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda (STIHPADA), atau Sumpah Pemuda School of Law. Lembaga ini dibangun untuk menghadirkan pendidikan hukum yang berkualitas, relevan dengan perkembangan zaman, serta mampu melahirkan generasi intelektual yang berkarakter dan berintegritas.

Makna Nama “Sumpah Pemuda”

Nama Sumpah Pemuda dipilih sebagai simbol semangat persatuan, pengabdian, dan perjuangan pemuda Indonesia yang menjadi fondasi berdirinya bangsa ini. Nilai historis tersebut menjadi inspirasi STIHPADA dalam membina civitas akademika agar selalu menjunjung tinggi persatuan, nasionalisme, dan dedikasi untuk kemajuan negara.

Tokoh Pendiri

STIHPADA didirikan oleh (Alm.) Prof. H. Abu Daud Busroh, SH, seorang tokoh masyarakat, ahli hukum, dan akademisi ternama di tingkat daerah maupun nasional. Beliau dikenal memiliki kepedulian besar terhadap penegakan hukum dan pembangunan sumber daya manusia di Indonesia. Melalui STIHPADA, beliau mewariskan cita-citanya untuk melahirkan sarjana hukum yang berwawasan luas, beriman, serta menjunjung nilai-nilai Pancasila.

Cinta dan Pengabdian Sepanjang Usia

Sebagai bentuk kecintaan mendalam terhadap STIHPADA, beliau meninggalkan wasiat untuk dimakamkan di lingkungan kampus. Saat ini, makam beliau berada di samping Masjid Al-Busyra — yang bermakna Kebahagiaan Dunia dan Akhirat. Keberadaan makam sang pendiri menjadi pengingat akan dedikasi, perjuangan, serta nilai luhur yang beliau titipkan kepada seluruh civitas akademika.