Penulis: stihpada

Mahasiswi STIHPADA Raih Prestasi di Istanbul Youth Summit 2025
Istanbul, Turki – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Indonesia di kancah internasional. Putri Difa Zhafirah, mahasiswi dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda (STIHPADA), berhasil lulus seleksi dan menghadiri Istanbul Youth Summit 2025 dengan beasiswa penuh (Fully Funded). Acara prestisius ini diselenggarakan oleh Youth Break the Boundaries di Hotel Golden Tulip Bayrampasa, Turki, pada 17 – 20 Februari 2025.
Dalam ajang ini, Putri Difa Zhafirah tampil memukau dengan mempresentasikan proyek riset kelompoknya yang berjudul Inclusive Learning: Embracing Diversity Global Collaboration Through Technology. Presentasi yang penuh gagasan inovatif ini menarik perhatian para peserta dan dewan juri. Berkat kepiawaiannya dalam menyampaikan materi, timnya berhasil meraih penghargaan The Most Active Group, sebuah prestasi yang mengukuhkan eksistensi mahasiswa Indonesia di tingkat global.
Turut mendampingi dalam ajang bergengsi ini, Ketua STIHPADA, Assoc.Prof.Dr. H. Firman Freaddy Busroh, SH, MHum, CTL, CMN, yang memberikan dukungan penuh terhadap pencapaian Putri. Kehadiran beliau menjadi bentuk komitmen STIHPADA dalam mendorong mahasiswa untuk berkontribusi dalam forum-forum internasional.
Tidak hanya sukses dalam kompetisi akademik, Putri juga menunjukkan kebanggaan terhadap budaya Indonesia. Pada malam Cultural Exchange, ia tampil anggun dengan mengenakan pakaian khas Provinsi Sumatera Selatan, memperkenalkan warisan budaya Nusantara kepada dunia.
Keberhasilan Putri Difa Zhafirah di Istanbul Youth Summit 2025 menjadi inspirasi bagi mahasiswa Indonesia lainnya untuk terus berkarya dan berprestasi di tingkat internasional. Harapannya, pencapaian ini dapat semakin mengukuhkan posisi STIHPADA sebagai institusi pendidikan tinggi yang berorientasi global serta berkontribusi dalam membentuk pemimpin masa depan.

Ketua STIHPADA Tampil di Forum Internasional PBB, Bahas Keamanan Data dan Etika Kecerdasan Buatan
Jenewa, Swiss, 28 Januari 2025 – Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda (STIHPADA), Assoc. Prof. Dr. H. Firman Freaddy Busroh, SH, M.Hum, CTL, CMN, kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat internasional. Dalam forum bergengsi yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bertajuk “Global Dialogue on Digital Ethics and Human Rights”, beliau tampil sebagai keynote speaker dan panelis, sekaligus menerima penghargaan bergengsi. Acara ini berlangsung di Markas Besar PBB untuk Eropa, United Nations Office at Geneva (UNOG), Jenewa, Swiss, pada tanggal 27-28 Januari 2025.
Pada sesi pembukaan, Ketua STIHPADA menyampaikan pidato berjudul “Data Security and Value Sharing in the Digital Era”. Dalam pidatonya, beliau menyoroti pentingnya perlindungan data pribadi di era digital yang semakin kompleks. Ketua STIHPADA juga menegaskan bahwa manfaat dari perkembangan teknologi harus dibagikan secara adil, khususnya kepada negara-negara berkembang yang sering kali hanya menjadi pengguna teknologi tanpa mendapatkan manfaat ekonomi yang setara.
“Keamanan data bukan hanya isu teknologi, tetapi juga isu keadilan sosial. Kita harus memastikan bahwa setiap individu dan negara dapat menikmati manfaat teknologi tanpa melupakan perlindungan terhadap privasi dan hak-hak digital mereka,” ujar beliau di hadapan delegasi dari berbagai negara.
Selain itu, Ketua STIHPADA turut berperan sebagai panelis dalam diskusi bertema “Ethics in Artificial Intelligence: Safeguarding Human Rights in the Digital Era”. Diskusi ini mengupas tantangan dan peluang yang ditawarkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di berbagai sektor, serta bagaimana memastikan pengembangannya tetap berlandaskan prinsip etika dan menghormati hak asasi manusia. Dalam diskusi tersebut, beliau menekankan perlunya regulasi internasional untuk memastikan AI tidak digunakan secara sewenang-wenang atau mengancam keadilan sosial. “AI harus menjadi alat untuk memperbaiki kehidupan manusia, bukan alat untuk memperburuk kesenjangan sosial atau melanggar hak asasi manusia,” tegasnya.
Puncak acara ditandai dengan penghargaan yang diterima oleh Ketua STIHPADA sebagai Senior Fellow of the AI in Developing Countries Forum. Penghargaan ini diberikan atas kontribusi beliau dalam memperjuangkan kebijakan etis dan inklusif terkait pengembangan AI, khususnya di negara-negara berkembang.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua STIHPADA didampingi oleh Wakil Ketua II STIHPADA, Assoc. Prof. Dr. Hj. Fatria Khairo, STP, SH, MH, yang turut menghadiri dan berkontribusi dalam diskusi-diskusi strategis terkait peran pendidikan tinggi dalam mencetak generasi pemimpin di era digital.
Forum yang dihadiri oleh delegasi dari lebih dari 70 negara ini menjadi ajang strategis untuk membahas isu-isu global terkait teknologi, hukum, dan hak asasi manusia. Kehadiran Ketua dan Wakil Ketua STIHPADA dalam forum ini mencerminkan kapasitas STIHPADA sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya unggul di tingkat nasional, tetapi juga aktif dalam memberikan solusi atas tantangan global di era digital.
Kontribusi STIHPADA dalam forum internasional ini memperkuat posisinya sebagai pelopor dalam kajian hukum digital dan etika teknologi, serta mempertegas komitmennya dalam mendorong pembangunan global yang berkeadilan dan beretika.